Tarawih Malam Kedua , Warga Antusias dan Ramai

Avatar
Herman
24 Mar 2023 09:46
2 menit membaca

Atalaric.id – Pelaksanaan sholat tarawih malam pertama dan malam kedua bulan Ramadhan di Mushola Al Ikhlas Sumber Sari Kecamatan Tebo Tangah Kabupaten Tebo, terpantau selalu ramai dan khidmat.

Sholat tarawih identik dengan puasa Ramadhan, dimana umat muslim berbondong-bondong mendatangi mesjid untuk melaksanakannya, mulai dari orang tua hingga anak-anak ikut melaksanakannya.

Ketua RW 02 Sumber Sari, Muhsin, M.Si menghimbau kepada seluruh umat muslim khususnya warga RW 02 Sumber Sari agar memaksimalkan ibadahnya pada bulan Suci Rhamadhan seperti sholat tarawih dan lannya.

“Mari sama-sama kita maksimalkan amal dan ibadah kita kepada Allah, dalam mengharap Ridho Allah, di bulan penuh kemuliaan ini” ungkap Muhsin saat dikonfirmasi pada Jumat, (24/3/2023).

Shalat Tarawih memiliki waktu secara khusus, yaitu dilakukan secara berjamaah pada malam hari Ramadhan setelah melaksanakan shalat Isya’ dan sebelum melakukan shalat Witir. Hukum berjamaah shalat Tarawih adalah sunnah kifâyah. Karenanya, shalat tarawih juga bisa dilakukan sendiri.

Meski melaksanakan shalat tarawih dihukumi sunnah muakkad, tetapi shalat tarawih memiliki keutamaan yang amat besar mengingat amaliyah ini tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw selama hidupnya dan diteruskan oleh para sahabat dan umat Muslim setelah kepergiannya.

Kegiatan tarawihan pada bulan ramadhan juga disambut bahagia oleh umat muslim, sampai anak-anakpun ikut melaksanakan sholat tersebut, walaupun saat ini mereka belum mengetahui dengan jelas tentang sholat tarawhin, anak-anak menyukainya dengan rasa gembira yang tergambar pada raut wajah mereka.

Malam Bulan Suci Ramadhan biasanya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti tarawih dan tadarusan dan lainnya, hanya untuk mendapatkan ridho Allah. Bahkan ada yang melakukan tadarusan usai melaksanakan sholat.

Bulan ramdhan bulan penuh ampunan, dimana umat muslim dunia berbondong-bondong melakukan kebaikan-kebaikan untuk mencapai dan mendapatkan pahaka yang maksimal.

Selain memperbanyak ibadah pada malam hari, puasa Ramadhan tidak hanya sebatas menahan rasa lapar dan haus yang dirasakan, namun puasa ramadhan menuntut kita untuk menahan diri dari amarah dan hawa nafsu.

Sebulan penuh umat muslim melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan, berharap kembali kepada fitrahnya, bak seorang bayi yang baru terlahir ke dunia. (Cibel)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *